May 10, 2007

. Mencari Taqwa

Taqwa kepada Allah SWT adalah modal kekayaan inspirasi, sumber cahaya dan karunia yang melimpah. Dengan taqwa kepada Allah SWT seorang mukmin bisa membedakan mana yang kosong dan mana yang isi, mana yang haq dan mana yang bathil. Orang-orang yang bertaqwa akan selalu mendapatkan jalan keluar yang menentramkan batinnya walau bagaimana besar dan rumitnya problema yang ia hadapi.

"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan berimanlah kepada RasulNYA, niscaya Allah memberikan rahmatNYA kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu bisa berjalan dan DIA mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. al Hadid : 28)

Luar biasa taqwa, tetapi hanya orang-orang yang memahami hakikat taqwa saja yang dapat merasakan nikmatnya taqwa. Mengetahui tidak sama dengan memahami. Orang yang mengetahui belum tentu memahami apa yang diketahuinya. Mari kita mencari taqwa, untuk mengetahui dan memahami hakikat taqwa yang sebenarnya, sehingga nikmat apa yang telah Allah janjikan dalam ayat-ayatNYA dapat kita rasakan juga.

Hakikat Taqwa
Taqwa lahir sebagai konsekuensi logis dari keimanan yang kokoh, keimanan yang selalu dipupuk dengan selalu merasa dekat denganNYA, merasa takut terhadap murka dan adzabNYA, dan selalu berharap limpahan karunia dan ampunanNYA.

Taqwa adalah hendaklah Allah tidak melihat kamu dalam larangan-laranganNYA dan tidak kehilangan kamu dalam perintah-perintahNYA. Mencegah diri dari adzab Allah dengan membuat amal sholeh dan takut kepadaNYA di kala sepi atau terang-terangan.

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Umar bin Khattab ra. bertanya kepada Ubay bin Ka'ab tentang taqwa. Ubay ra. menjawab:
"Bukankah Anda pernah melewati jalan yang penuh duri?"
"Ya.", jawab Umar.
"Apa yang Anda lakukan saat itu?"
"Saya bersiap-siap dan berjalan dengan hati-hati."
"Itulah taqwa."

Itulah taqwa, kepekaan batin, kelembutan perasaan, rasa takut terus menerus, selalu waspada dan hati-hati jangan sampai kena duri jalanan... Jalan kehidupan yang selalu ditaburi duri-duri godaan dan syahwat, kerakusan dan angan-angan, kekhawatitan dan keraguan, harapan semu atas segala sesuatu yang tidak bisa diharapkan. Ketakutan palsu dari sesuatu yang tidak pantas untuk ditakuti, dan masih banyak duri-duri yang lainnya...

Taqwa merupakan pilar utama dalam pembinaan jiwa dan akhlaq seseorang dalam rangka menghadapi fenomena kehidupan. Agar ia bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dan agar ia bersabar atas segaka ujian dan cobaan.

"Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizqi dari arah yang tiada disangka-sangka." (QS. ath-Thalaq : 2-3)

4 comments:

Better Indonesia Zone said...

What you wrote is absolutely right... And would be absolutely right... But... Do you see where we are? Do you see what we are under leaded? Do you see what we solely are absolutely mu'min under what are going on... Look at QS 33:66-68... (FROM IT: What do you think Who are the wrongest? But all of them would be gone to hell...).
HOW WE ARE WHEN WHAT ARE GOING ON IS LIKE WRITTEN...
I to confuse if thinking about them. But I think is better we are under confusing than our sorry are to late...

Better Indonesia Zone said...

corection for comment above:
...than our sorry are to late...
I mean :
...than our sorry would had been late...

Better Indonesia Zone said...

Kartini has thought about how wrong she was under leaded... So She wrote mail to her girl friend in Holland... She called her lane topic "Habis gelap terbitlah terang". Really, She was inspired by QS: 14:1. Because She had wrote her mail as soon as after She was explained by one of Her moslem father's friend about Quran. She was so enthusiastic listening when verse by verse was explained... So really "Habis gelap terbitlah terang" was Kartini's journey to looking for the truth... Yes... May be we know the answer is simple word "Tauhid". But so hard to define because IT not word... Even We need ask ourself solely... "Has Tauhid been in my soul?"

mz arifin said...

TAQWA IALAH
PERCAYA PADA YG DHOIB;
MENDIRIKAN SHOLAT,DENGAN HAFAL TERJEMAHAN FATIHAH;
MENGINFAQKAN APA2 YG DIRIZQIKAN ALLOH;
PERCAYA PADA QUR-AN;
YAQIN PADA HARI AKHIROT.